https://gawanglawan.blogspot.co.id
Mengenal Eiichiro Oda
Tak banyak yang tahu bahwa sebenarnya, Eiichiro Oda sudah berangan-angan menjadi bajak laut. Di samping itu pula, ia juga telah bermimpi menjadi seorang mangaka. Mungkin, kedua hal tersebutlah yang mengantarkannya kepada kesuksesan saat ini.
Itu memang benar, pada saat dia berusia 4 tahun tepatnya keinginan menjadi seorang mangaka muncul dari benak Eichiro Oda. Menurutnya, menjadi seorang mangaka, membuatnya tidak perlu pergi ke kantor lagi, seperti pekerjaan pada umumnya.
Saat masih kecil, ia sama seperti anak-anak lainnya, suka bermain, berburu serangga, membaca komik, dan bermain sepak bola. Akan tetapi, hal yang membedakannya adalah ia lebih menyukai pelajaran kesenian daripada matematika. Selain itu, Eirchiro kecil, juga sangat takut pada laba-laba, karena laba-laba memakan kecoak. Unik sekali ya?
Bakat Oda dalam menggambar telah ditunjukannya pada saat ia masih berusia sangat muda. Salah satunya ketika dia duduk di bangku SMP. Karya gambar yang dibuatnya berhasil menjadi pemenang dalam lomba sketsa. Tentu saja, hal tersebut membuatnya sangat senang dan bangga.
Minatnya pada dunia gambar dan cita-citanya menjadi seorang mangaka merupakan pilihan hidup yang dijalani oleh Eiichiro Oda. Bahkan, ia sangat teguh dan setia pada minatnya tersebut.
Begitu ada kesempatan ia langsung mengeksekusianya. Dan ia pun, memulai kariernya saat berusia 17 tahun, saat itu ia mengirimkan karyanya yang berjudul Wanted. Hebatnya, karya tersebut langsung menuai penghargaan. Yang membuatnya sukses, dan dilirik banyak orang untuk menjadi mangaka.
Ada hal unik sebelum pembuatan Wanted. Sebab 3 hari sebelum hari penyerahan naskah. Eiichiro Oda harus menjalani opname, akibat kecelakaan mobil. Tak habis pikir, dalam keadaan itu, justru ia menuai banyak inspirasi dan berusaha mati-matian untuk menyelesaikan naskahnya.
Bukan hanya sekedar itu, Oda pun berhasil meraih penghargaan Silver Honors (Junn-Nyuusen) dalam ajang Tezuka Awards 44, karena karyanya itu. Perlu diketahui, Tezuka Awards merupakan ajang pencarian bakat, yang berusaha mencari mangaka baru berbakat. Dan banyak mangaka hebat lahir dari ajang ini.
Hal itupun terbukti benar, lantaran pada umurnya yang menginjak 19 tahun, Eiichiro Oda telah menjadi asisten Nabuhiro Watsuki dalam pengerjaan manga Rurouni Kenshin. Selain itu, ia juga menjadi asisten bagi Kaitani Shinobu (Midoriyama Police Gank), dan Masaya Tokuhiro (Jungle No Ouja Tar-chan, Mizu NO Tomodachi Kapparman).
Sementara itu, dengan tidak menyia-nyiakan peluang dan kesempatan yang dimilikinya, Eiichiro juga mulai mengerjakan manga Romance Down. Yang merupakan cikal bakal dari One Piece.
Walaupun ia menjalani kariernya itu dengan meninggalkan kuliah arsitektur yang telah dijalaninya, Oda tetap merasa senang. Karena pada saat itu juga, ia mulai memiliki banyak penggemar. Yang membuatnya banyak dikirimi surat.
Pengalamannya bekerja sebagai asisten, membuat ia mendapat banyak pelajaran yang berarti. Pasalnya ia belajar banyak hal seperti kekontrasan, ketebalan garis, teknik permainan efek. Yang tentu saja semakin mempertegas keindahan karyanya.
Wajar saja ia mendapat pelajaran itu, pasalnya ia belajar langsung dari tiga mangaka senior yang diasisteninya. Yaitu, Kaitani Shinobu, Masaya Tokuhiro, dan Watsuki Nobuhiro.
Berbekal dari pengalamannya menjadi asisten, tak kurang 2 buka telah ia luncurkan, yaitu Monsters yang dipajang dalam Akamaru Jump spesial musim gugur tahun. Dan juga Romance Down yang menjadi dasar One Piece, dimuat dalam Akamaru Jump spesial musim panas tahun 1996.
Buku-buku karyanya, akhirnya berhasil menembus Weekly Jump. Dan Romance Dawn yang kedua muncul pada edisi ke 41 tahun 1996. Hal itulah, yang merupakan awal kemunculan One Piece di Weekly Shounen Jump volume 34 tahun 1997. Bukan hanya itu, buku One Piece RED: Grand Characters terbit, dan merupakan edisi yang memunculkan versi ketiga Romance Dawn. Sekian info dri kami
Wow mastah :o
BalasHapus